SAMBUTAN HARI PERTAMA SEKOLAH SD SANTO FRANSISKUS III, 10 JULI 2023

Jakarta, 10 Juli 2023

Salam Fransiskus ---- Berjiwa Besar

Bapak Ibu orang tua, bapak ibu guru karyawan dan anak-anak SD Santo Fransiskus III yang saya banggakan;

Selamat pagi, Selamat datang kembali dalam keluarga besar SD santo Fransiskus III Kayu Putih. Pada kesempatan yang baik ini marilah kita bersyukur kepada Tuhan atas rahmat kesehatan dan kesempatan hingga kita semua bisa berkumpul di sekolah ini tepatnya pada Hari Pertama Masuk Sekolah di Tahun Ajaran Baru 2023/2024. Kita patut bersyukur, atas rahmat kehidupan yang Tuhan telah anugerahkan kepada kita sampai saat ini, atas keluarga yang senantiasa mengasihi kita, atas bapak ibu guru yang dengan setia mendampingi, atas teman-teman yang membuat hidup kita lebih berwarna. Terlebih kita bersyukur, bahwa kita semua mampu melewati satu tahun ajaran, dengan penuh perjuangan dan kerja keras. Ada anak-anak yang telah berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan di sini dan kemudian lulus, lalu ada pula anak-anak baru yang masuk dan akan mulai belajar di sini.

Nah kepada segenap siswa baru, saya ucapkan “SELAMAT DATANG di SD Santo Fransiskus III, selamat bergabung, dan selamat belajar di sini. Dalam beberapa hari ke depan, selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), silakan berkeliling sekolah, kenali Bapak/Ibu guru, sapa kakak kelas kalian, dan tanyakan sesuatu yang ingin kalian ketahui. Sekolah baru, kelas baru, teman baru, dan guru-guru baru. Itulah indah dan serunya bersekolah. Kalau kita tidak bergaul, kita pasif, kita ibarat benda di museum atau di dalam lemari kaca, yang tidak boleh disentuh, tidak bisa diajak bermain bersama. Tak ada pengalaman baru, tak ada suasana baru, tak ada kegiatan baru, dan juga tak ada teman baru. Jika hal itu sudah terjadi, maka sungguh sangat membosankan, bukan? Tentu saja.

Siapapun teman kita dan di kelas manapun kita, kita harus bersyukur karena kita memiliki teman baru, keluarga baru kita untuk 1 tahun ke depan. Kita sayangi, kita sapa dan kita hormati teman-teman kita, karena dengan berteman, bergaul dengan banyak teman, hidup kita semakin diperkaya, karena saling memahami. Kalau mungkin ada orang yang lebih dewasa mengajak kita memilih-milih teman, maka kalianlah, anak-anak yang baik ini, yang harus mengingatkan, bahwa kita semua saudara, tidak boleh membeda-bedakan.

Anak-anak yang berbahagia; Hari ini adalah hari pertama kalian masuk sekolah, maka yang paling penting saat ini adalah bagaimana caranya menumbuhkan, meningkatkan, dan memantapkan motivasi belajar. Meski begitu, jangan kalian pahami bahwa belajar itu sekadar kegiatan membaca buku, menghafal rumus, atau sekadar merangkum materi pelajaran. Belajar adalah aktivitas mental yang menuntut seseorang untuk mengubah perilakunya dari malas menjadi rajin, dari yang kurang baik menjadi baik, dan dari yang baik menjadi berprestasi. Bagaimana cara kalian menyapa Bapak/Ibu guru dengan sopan, itulah yang namanya belajar, yaitu belajar bertata krama dan sopan santun.

Bagaimana caranya kalian mendengarkan penjelasan Bapak/Ibu guru di kelas, itulah yang namanya belajar, yaitu belajar menghargai orang lain. Bagaimana caranya kalian bertanya kepada teman atau guru atas materi pelajaran yang belum dipahami, itu juga namanya belajar, yaitu belajar agar menjadi pribadi yang percaya diri.

Anak-anak yang suster sayangi; Sejatinya setiap orang itu akan terus belajar dan ingin berada dalam kondisi belajar. Apakah kalian kira Bapak/Ibu guru, karyawan, papa mama kalian, tidak perlu belajar lagi? Ternyata masih perlu, iya kan? Karena sejatinya, belajar itu sepanjang hayat, belajar dimulai dari buaian hinggalah nanti kita dikubur di liang lahat. Apa artinya, anak-anak? Berarti kalau kita tidak belajar, sama saja kita sudah mati, bukan? Nah. Bila kita melihat sawah yang ditanami padi, maka sebelum padi itu ditanam lahannya pasti digemburkan terlebih dahulu, diberi pupuk, dan juga dibersihkan dari sampah-sampah yang mengganggu. Ketika lahannya sudah gembur dan airnya sudah cukup, barulah para petani menanam padi. Sesudah padi ditanam, apakah lantas ditinggal saja hingga panen? Ternyata tidak, ya anak-anak. Padi yang sudah ditanam akan terus dirawat oleh petani, diberi pupuk, bahkan dijaga supaya tidak dicuri oleh orang jahat. Jikalau ada rumput yang tumbuh, maka rumput tersebut dicabut. Kadang, ada pula petani yang rela menginap di pondok demi menjaga padi. Mengapa para petani begitu bersungguh-sungguh merawat padi? Karena mereka ingin mendapatkan padi dengan kualitas terbaik yang bisa laku dijual.

Anak-anak yang suster banggakan; Mirip seperti padi, sebenarnya kisah kalian juga demikian. Kalian datang ke sekolah ini sebelumnya sudah diberi sarapan oleh Ayah dan Ibu di rumah, diberi uang jajan, dipakaikan seragam yang bersih, rapi dan sudah disetrika, dibelikan tas, sepatu, bahkan disiapkan pula bekal jikalau nanti merasa lapar di sekolah. Tahukah kalian apa harapan dari orang tua kalian sehingga repot-repot menyiapkan segala sesuatu untuk sekolah kalian? Harapan mereka tiada lain dan tiada bukan ialah untuk kesuksesan kalian. Seperti halnya padi yang berkualitas, orang tua dan guru punya harapan agar kalian juga menjadi seorang generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter mantap. Maka dari itu, di sekolah yang sederhana ini, teruslah ingat kebaikan dari orang tua kalian dan jadikan kebaikan mereka sebagai motivasi supaya kalian bisa terus semangat dan termotivasi untuk belajar.

Mari kita mulai dari hari ini untuk melangkah bersama-sama, meniti harapan dan cita-cita dengan semangat Santo Fransiskus Asisi yang berjiwa besar dan dilandasi dengan 5 pilar karakter utama sekolah Fransiskus yaitu: CCTDJ apa ya artinya?

C = Cinta Kasih Allah yang penuh kerahiman

C = Cerdas

J = Jujur

T = Toleransi

D = Disiplin

Dengan kelima pilar sekolah Fransiskus tersebut, kita diajak untuk saling mengasihi, cerdas dalam berperilaku dan mengembangkan kecerdasan baik akademik maupun non akademik, jujur dalam bertindak, toleransi dalam hidup bersama dan disiplin diri dalam segala hal.

Selain itu, di masa endemi covid ini, kita perlu juga menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mengenakan masker bagi yang kurang sehat, batuk atau flu, atau jika membutuhkan.

Siap semua ya anak-anak?

Ingat, meskipun kita sudah belajar secara langsung di sekolah, namun kita semua harus yakin bahwa Pendidikan bisa dilakukan dimanapun, karena semua orang adalah guru dan semua tempat adalah sekolah. Anak-anak bisa juga menjadi guru untuk adik-adiknya, untuk teman-temannya. Bapak Ibu guru juga belajar dari anak-anak. Maka, mari kita setiap saat, saling belajar, mengembangkan diri dari berbagai sumber yang baik. Dan, tetap jadilah anak-anak Fransiskus yang siap membantu orang tua, sesama di sekitar kita, disiplin bangun pagi, merapikan tempat tidur, dan membersihkan rumah. Supaya, kita semua tetap sehat, rumah bersih dan bisa belajar dengan nyaman.

Mari kita satukan hati, melangkah dengan pasti menyongsong masa depan yang kita mulai lagi sejak hari ini. Semoga hari ini menajdi awal yang baik untuk kita, sebagai peserta didik, orang tua, guru karyawan.

Tuhan Memberkati “Salam Fransiskus, Berjiwa besar